LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
OLEH
:
CITTRA
ANNALISA. S
1184205037
PRODI
BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LANCANG KUNING
PEKANBARU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Transpirasi
adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Tumbuhan merupakan mahluk
hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan gerakannya bersifat pasif.
Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat
pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk
dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi
tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga
tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut.
Namun, di
setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang
terdiri dari xylem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting
bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan berperan untuk mengambil air dari
dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua
organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Proses ini yang dinamakan
dengan transportasi pada tumbuhan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tumbuhan,
seperti juga hewan memiliki adaptasi evolusioner dalam bentuk respons
fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada
tumbuhan mengalami kekurangan air, daun-daun akan menutup stomata, yang
merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan
membantu tumbuhan menghemat air dengan cara mengurangi transpirasi, yaitu
hilangnya air dari daun melalui penguapan ( Campbell.N.A,292:2000)
Sel hidup
tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer melalui stomata dan lenti sel
sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun tumbuh-tumbuhan.
Sel-sel hidup itu berada dalam keadaan turgid dan sedang dan sedang
bertranspirasi dilapisi oleh lapisan tipis air yang diperoleh dari dalam sel.
Sebalikya, persediaan air ini diperoleh dengan cara translokasi air dan
unsur-unsur penghantar dari akar melalui xilem. Akar-akar pohon tersebut
memperoleh air dengan cara mengabsorpsi melalui permukaan yang berhubungan
dengan air di dalam tanah. Seluruh proses ini digerakkan oleh energi yang
diberikan pada daun dan batang-batang pada tanaman tersebut
(Wanggai,Frans. 91: 2007).
Pengurangan
ukuran daun dihubungkan dengan pengurangan kecepatan transpirasi. Tumbuhan
dengan daun kecil biasanya mempunyai habitat kering, pengurangan ukuran daun
sering kali diikuti dengan peningkatan jumlah total daun pada tumbuhan
(Mulyani. Sri. 251: 2006).
Proses
transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi,
juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar
matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas
matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan
akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman
juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar
keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.
BAB III
ALAT, BAHAN DAN
CARA KERJA
3.1 Alat
Ø
3
buah aqua gelas bekas
Ø
3
potongan kertas alumunium foil
Ø
Karet
Ø
Silet
Ø
Penggaris
3.2
Bahan
Ø
Aquadest
3.3 Cara
kerja
Ø
Siapkan
3 buah aqua gelas bekas yang sudah dibersihkan
Ø
Lalu
isi dengan aquadest 100 ml per aqua gelas
Ø
Tutup
dengan menggunakan alumunium foil dengan ukuran, aqua 1 2x2cm dengan 1 lubang,
pada aqua 2 2x1 dengan 2 lubang dan aqua 3 1x1cm dengan 4 lubang.
Ø
Setelah
itu, ikat dengan menggunakan karet pada sisi aqua tesebut
Ø
Biarkan
selama 2x24 jam, kemudian ukur volume masing-masing aqua gelas tersebut
Ø
Dan
catat berapa volume air yang diuapkan dari masing-masing aqua gelas tersebut
Ø
Perhatikan,
antara jumlah lubang adakah hubungannya dengan kehilangan air
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Hasil
NO
|
PERLAKUAN
|
VOL
|
V1
|
V
|
1
|
1 lubang
|
100 ml
|
91 ml
|
9 ml
|
2
|
2 lubang
|
100 ml
|
90 ml
|
10 ml
|
3
|
4 lubang
|
100 ml
|
89 ml
|
11 ml
|
4.2
Pembahasan
Transpirasi
dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain dapat
saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah
air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang
melalui stomata.
faktor luar yang mempengaruhi traspirasi antara lain:
Ø Kelembaban
Bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan
stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih antara
konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan
konsentrasi mulekul uap air di udara.
Ø Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200
F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Dalam hal ini
akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis mempengaruhi
pembukaan stomata.
Ø Cahaya
Cahaya memepengaruhi laju transpirasi melalui dua cara
pertama cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi
aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui
pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata.
Ø Angin
Angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling
bertentangan terhadap laju transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi
sehingga angin menurunkan kelembanan udara diatas stomata, sehingga
meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika angin menyapu daun, maka akan
mempengaruhi suhu daun. Suhu daun akan menurun dan hal ini dapat menurunkan
tingkat transpirasi.
BAB V
KESIMPULAN
Jadi
tarnspirasi dapat disimpulkan bahwa proses hilangnya air dalam bentuk uap air
dan traspirasi ini dipengaruhi oleh berberapa faktor luar antara lain:
kelembaban, suhu, cahaya dan angin.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar