twitter

Selasa, 19 November 2013

laporan praktikum transpirasi pada tumbuhan



LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN


OLEH :
CITTRA ANNALISA. S
1184205037
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2013




BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan gerakannya bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut.
Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xylem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Proses ini yang dinamakan dengan transportasi pada tumbuhan.















BAB II
LANDASAN TEORI

Tumbuhan, seperti juga hewan memiliki adaptasi evolusioner dalam bentuk respons fisiologis terhadap perubahan jangka  pendek. Misalnya jika daun pada tumbuhan mengalami kekurangan air, daun-daun akan menutup stomata, yang merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan membantu tumbuhan menghemat air dengan cara mengurangi transpirasi, yaitu hilangnya air dari daun melalui penguapan ( Campbell.N.A,292:2000)
Sel hidup tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer melalui stomata dan lenti sel sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun tumbuh-tumbuhan. Sel-sel hidup itu berada dalam keadaan turgid dan sedang dan sedang bertranspirasi dilapisi oleh lapisan tipis air yang diperoleh dari dalam sel. Sebalikya, persediaan air ini diperoleh dengan cara translokasi air dan unsur-unsur penghantar dari akar melalui xilem. Akar-akar pohon tersebut memperoleh air dengan cara mengabsorpsi melalui permukaan yang berhubungan dengan air di dalam tanah. Seluruh proses ini digerakkan oleh energi yang diberikan pada daun dan batang-batang pada tanaman tersebut  (Wanggai,Frans. 91: 2007).
Pengurangan ukuran daun dihubungkan dengan pengurangan kecepatan transpirasi. Tumbuhan dengan daun kecil biasanya mempunyai habitat kering, pengurangan ukuran daun sering kali diikuti dengan peningkatan jumlah total daun pada tumbuhan (Mulyani. Sri. 251: 2006).
Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.









BAB III
ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA


3.1 Alat
Ø  3 buah aqua gelas bekas
Ø  3 potongan kertas alumunium foil
Ø  Karet
Ø  Silet
Ø  Penggaris
3.2 Bahan
Ø  Aquadest
3.3 Cara kerja
Ø  Siapkan 3 buah aqua gelas bekas yang sudah dibersihkan
Ø  Lalu isi dengan aquadest 100 ml per aqua gelas
Ø  Tutup dengan menggunakan alumunium foil dengan ukuran, aqua 1 2x2cm dengan 1 lubang, pada aqua 2 2x1 dengan 2 lubang dan aqua 3 1x1cm dengan 4 lubang.
Ø  Setelah itu, ikat dengan menggunakan karet pada sisi aqua tesebut
Ø  Biarkan selama 2x24 jam, kemudian ukur volume masing-masing aqua gelas tersebut
Ø  Dan catat berapa volume air yang diuapkan dari masing-masing aqua gelas tersebut
Ø  Perhatikan, antara jumlah lubang adakah hubungannya dengan kehilangan air












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
NO
PERLAKUAN
VOL
V1
V
1
1 lubang
100 ml
91 ml
9 ml
2
2 lubang
100 ml
90 ml
10 ml
3
4 lubang
100 ml
89 ml
11 ml

4.2 Pembahasan
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata.
faktor luar yang mempengaruhi traspirasi antara lain:
Ø  Kelembaban
Bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan konsentrasi mulekul uap air di udara.
Ø  Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200 F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Dalam hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis mempengaruhi pembukaan stomata.
Ø  Cahaya
Cahaya memepengaruhi laju transpirasi melalui dua cara pertama cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata.
Ø  Angin
Angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi sehingga angin menurunkan kelembanan udara diatas stomata, sehingga meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika angin menyapu daun, maka akan mempengaruhi suhu daun. Suhu daun akan menurun dan hal ini dapat menurunkan tingkat transpirasi.

BAB V
KESIMPULAN

Jadi tarnspirasi dapat disimpulkan bahwa proses hilangnya air dalam bentuk uap air dan traspirasi ini dipengaruhi oleh berberapa faktor luar antara lain: kelembaban, suhu, cahaya dan angin.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar