twitter

Selasa, 19 November 2013

laporan praktikum respirasi pada tumbuhan



LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN


OLEH :
CITTRA ANNALISA. S
1184205037
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2013






TOPIK
                                                                                                                

Proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen (O2) melalui alat pernapasan sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan.

Manfaat tersebut terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.

Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2.

Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :
1.                Respirasi Aerob (Oksidasi)

Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut:
          C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori

Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.
2.                Respirasi Anaerob
Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori

Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.





HASIL



ANALISIS DATA
NO
INDIKATOR
HASIL
1
Air kapur
Bening
2
Air kapur +  toge
Keruh
3
Aquadest + metilen blue
Biru
4
Aquadest + metilen blue + Hydrilla
Kehijauan


PEMBAHASAN


       Pada praktikum kali ini kita akan mengamati tentang respirasi pada tumbuhan, yang pertama kita siapkan terlebih dahulu tabung reaksi sebanyak 4 buah.pada tabung pertama kita isi dengan 5ml air kapur, tabung kedua kita isi dengan air kapur dan kecambah (toge yang telah dibungkus dengan tisu), tabung ketiga kita isi dengan aquades dan  5 tetes larutan metilen blue, sedangkan tabung keempat kita isi dengan aquadest lalu metilen blue dan tambahkan daun Hydrilla.

Tumbuhan adalah salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai suatu keistimewaan. Selain berfotosintesis tumbuhan juga melakukan proses respirasi seperti halnya mahluk hidup pada umumnya.

Pada praktikum ini kami telah mengamati proses respirasi pada kecambah. Alasan mengapa bahan yang digunakan adalah kecambah, karena tumbuhan ini merupakan suatu organisme yang walaupun ia masih belum berkembang dengan sempurna tetapi sudah bisa melakukan pernapasan, hal ini terbukti dari hasil percobaan yang telah diamati dimana kecambah sebagai bahan percobaan mampu melakukan respirasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur / usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui bahwa kecambah melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati tabung respirometer. Jika kecambah dalam tabung berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang menempel dalam tabung respirometer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya kecambah tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air. Dalam pengamatan ini kita harus teliti dalam mengoleskan vaselin pada sumbat, jangan sampai ada rongga udara yang masih terbuka karena hal ini bisa mengganggu pengamatan.







KESIMPULAN

            Respirasi bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan berupa air dan karbondioksida. Hal ini juga terjadi karena kecambah merupakan awal pertumbuhan suatu tumbuhan sehingga proses respirasi yang dialaminya lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan yang sudah tua.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar